Kamis, 27 Desember 2012

HARI GINI GURU GAPTEK

Perkembangan teknologi informasi yang pesat dan menjamurnya perangkat teknologi informasi tidak serta merta membuat para guru melek teknologi. Tidak sedikit dari mereka yang tetap saja gagap teknologi atau gaptek. Mereka tetap saja menyandang predikat guru gaptek.
Kehadiran teknologi informasi, merebaknya komputer (laptop) dan internet tidak dapat merubah mindset dan cap sebagai guru gaptek. Apalagi benda-benada tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menunjang perbaikan pembelajaran yang dilakukannya. Bagi guru gaptek atau gagap teknologi, komputer (laptop) lengkap dengan jaringan internet hanyalah sebuah benda persegi empat yang hanya bisa digunakan untuk menulis.
Ya menulis, komputer (laptop) tak ubahnya sebuah mesin ketik. Pemanfaatannya tidak lebih dari sekedar menulis soal. Komputer (laptop) yang merupakan benda canggih dan pintar serta dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan, di tangan guru gaptek menjadi benda yang tidak banyak manfaatnya.
Menjadi guru yang melek teknologi merupakan sebuah keniscayaan. Hal ini terkait dengan peran guru sebagai guru masa depan dan juga kemampuan dan penguasaan siswa terhadap teknologi sudah sedemikian maju. Kondisi tersebut tentu mengharuskan guru menguasai teknologi agar perform dan perfect di hadapan para siswa. Tentu saja teknologi yang perlu dikuasai guru adalah teknologi yang terkait dengan dunia pendidikan. Intinya adalah bagaimana memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Ada beberapa sebab yang menjadikan sebagian guru merupakan guru gaptek dan tidak melek teknologi. Sebab-sebab tersebut adalah antara lain :
  1. Merasa sudah tua dan sebentar lagi pensiun. Biasanya guru dengan kondisi ini menganggap tidak perlu lagi belajar teknologi
  2. Jabatan Kepala Sekolah terkadang menjadi alasan keengganan belajar teknologi. Alasannya adalah mereka bisa memberikan perintah kepada staf Tata Usaha untuk membuatkan apa yang dibutuhkannya
  3. Keengganan untuk menjadi lebih baik. Belajar sesungguhnya bukan monopoli para siswa. Belajar adalah kewajiban siapa saja. Belajar agar menjadi lebih baik tidak dibatasi oleh usia. Siapa saja, termasuk guru, harus selalu berusaha menjadi lebih baik.
  4. Mindset. Menjadi guru gaptek yang disebabkan oleh mindset ini yang paling sulit berubah.
Akhirnya, marilah kita menjadi guru yang melek teknologi, guru yang terus berusaha menguasai teknologi demi perbaikan kualitas pembelajaran. Dan, yuk kita tinggalkan predikat dan cap sebagai guru gaptek.

Senin, 02 Juli 2012

Inilah Urutan Pangkat TNI, Polri dan PNS di Indonesia

Berikut ini adalah urut-urutan kepangkatan di tubuh TNI, Polri dan PNS yang dikenal di Indonesia.

I. Urutan Kepangkatan TNI

Nama Pangkat Singkatan Simbol Letak
PERWIRA TINGGI
Jenderal Besar *)
 
Pundak
Jenderal **) Jend.
Letnan Jenderal **) Letjen
Mayor Jenderal **) Mayjen
Brigadir Jenderal **) Brigjen
PERWIRA MENENGAH
Kolonel Kol.  
Pundak
Letnan Kolonel Letkol
Mayor May.
PERWIRA PERTAMA
Kapten Kapt.   Pundak
Letnan Satu Lettu
Letnan Dua Letda
BINTARA TINGGI
Pembantu Letnan Satu Peltu   Pundak
Pembantu Letnan Dua Pelda
BINTARA
Sersan Mayor Serma   Lengan
Sersan Kepala Serka
Sersan Satu Sertu
Sersan Dua Serda
TAMTAMA
Kopral Kepala Kopka   Lengan
Kopral Satu Koptu
Kopral Dua Kopda
Prajurit Kepala Praka
Prajurit Satu Pratu
Prajurit Dua Prada
Catatan :
*) Di Indonesia hanya ada tiga Jendral besar yang tercatat dalam sejarah yaitu Jendral Besar Soedirman, Soeharto dan A.H. Nasution.
**) Berikut tabel Perbedaan Istilah Kepangkatan antara TNI AD dengan TNI AL dan AU yaitu :
TNI AD TNI AL TNI AU
Jenderal Besar Laksamana Besar Marsekal Besar
Jenderal Laksamana Laut Marsekal
Letnan Jenderal Laksamana Madya Marsekal Madya
Mayor Jenderal Laksamana Muda Marsekal Muda
Brigadir Jenderal Laksamana Pertama Marsekal Pertama

II. Urutan Kepangkatan POLRI

Nama Pangkat Singkatan Simbol Letak
PERWIRA TINGGI


  Pundak
Jenderal Polisi Jend. Pol
Komisaris Jendral Polisi Komjen Pol
Inspektur Jenderal Polisi Irjen Pol
Brigadir Jenderal Polisi Brigjen Pol
PERWIRA MENENGAH
Komisaris Besar Polisi Kombes Pol   Pundak
Ajun Komisaris Besar Polisi AKBP
Komisaris Polisi Kompol
PERWIRA PERTAMA
Ajun Komisaris Polisi AKP   Pundak
Inspektur Polisi Satu Iptu
Inspektur Polisi Dua Ipda
BINTARA TINGGI
Ajun Inspektur Polisi Satu Aiptu   Pundak
Ajun Inspektur Polisi Dua Aipda
BINTARA
Brigadir Polisi Kepala Bripka   Pundak
Brigadir Polisi Brippol
Brigadir Polisi Satu Briptu
Brigadir Polisi Dua Bripda
TAMTAMA
Ajun Brigadir Polisi Abrippol   Pundak
Ajun Brigadir Polisi Satu Abriptu
Ajun Brigadir Polisi Dua Abripda
Bhayangkara Kepala Bharaka
Bhayangkara Satu Bharatu
Bhayangkara Dua Bharada

III. Urutan Kepangkatan dan Golongan PNS

Nama Pangkat Golongan Ruang
GOLONGAN IV
Pembina Utama IV e
Pembina Utama Madya IV d
Pembina Utama Muda IV c
Pembina Tingkat I IV b
Pembina IV a
GOLONGAN III
Penata Tingkat I III d
Penata III c
Penata Muda Tingkat I III b
Penata Muda III a
GOLONGAN II
Pengatur Tingkat I II d
Pengatur II c
Pengatur Muda Tingkat I II b
Pengatur Muda II a
GOLONGAN I
Juru Tingkat I I d
Juru I c
Juru Muda Tingkat I I b
Juru Muda I a

Perkiraan Pangkat Ketika Pensiun

Berikut ini daftar perkiraan Pangkat ketika Pensiun dan umur pertama kali masuk. Adapun perkiraan ini berdasarkan pangkat reguler atau struktural yang kenaikan pangkatnya setiap 4 tahun.  Prediksi umur pensiun di batasi hingga umur 56 tahun dalam tabel ini.
Perkiraan  pangkat antara usia masuk dengan pensiun (Klik gambar untuk memperbesar)
I. Perkiraan Pangkat Pensiun TNI dan Polri

II.  Perkiraan Pangkat Pensiun PNS

Jumat, 24 Februari 2012

Permasalahan Ekonomi Dan Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi

Permasalahan Ekonomi Dan Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi

25 Februari 2012, 1:27 PM by Firli Agusetiawan Shavab, SE


PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO

a. Masalah Kemiskinan dan Pemerataan

Pada akhir tahun 1996 jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 22,5 juta jiwa atau sekitar 11,4% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Namun, sebagai akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997, jumlah penduduk miskin pada akhir tahun itu melonjak menjadi sebesar 47 juta jiwa atau sekitar 23,5% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Pada akhir tahun 2000, jumlah penduduk miskin turun sedikit menjadi sebesar 37,3 juta jiwa atau sekitar 19% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia.
Dari segi distribusi pendapatan nasional, penduduk Indonesia berada dalam kemiskinan. Sebagian besar kekayaan banyak dimiliki kelompok berpenghasilan besar atau kelompok kaya Indonesia.

b. Krisis Nilai Tukar

Krisis mata uang yang telah mengguncang Negara-negara Asia pada awal tahun 1997, akhirnya menerpa perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah yang semula dikaitkan dengan dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang menyebabkan keguncangan pada perekonomian yang juga sangat tergantung pada pinjaman luar negeri sector swasta. Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi di pasar untuk menyelamatkan cadangan devisayang semakin menyusut. Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar yang mengambang bebas sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali.

c. Masalah Utang Luar Negeri

Kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali pada saat sebelum krisis ternyata menyimpan kekhawatiran. Depresiasi penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar ASyang relative tetap dari tahun ke tahun menyebabkan sebagian besar utang luar negeri tidak dilindungi dengan fasilitas lindung nilai (hedging) sehingga pada saat krisis nilai tukar terjadi dalam sekejap nilai utang tersebut membengkak. Pada tahun1997, besarnya utang luar negeri tercatat 63% dari PDB dan pada tahun 1998 melambung menjadi 152% dari PDB.
Untuk mengatasi ini, pemerintah melakukan penjadwalan ulang utang luar negeri dengan pihak peminjam. Pemerintah juga menggandeng lembaga-lembaga keuangan internasional untuk membantu menyelesaikan masalah ini.

d. Masalah Perbankan dan Kredit Macet

Besarnya utang luar negeri mengakibatkan permasalahan selanjutnya pada system perbankan. Banyak usaha yang macet karena meningkatnya beban utang mengakibatkan semakin banyaknya kredit yang macet sehingga beberapa bank mengalami kesulitan likuiditas. Kesulitan likuiditas makin parah ketika sebagian masyarakat kehilangan kepercayaannya terhadap sejumlah bank sehingga terjadi penarikan dana oleh masyarakat secarabesar-besaran (rush).
Goncangan yang terjadi pada system perbankan menimbulkan goncangan yang lebih besar pada system perbankan secara keseluruhan, sehingga perekonomian juga akan terseret ke jurang kehancuran. Alasan-alasan di atas menyebabkan pemerintah memutuskan untuk menyelamatkan bank-bankyang mengalami masalah likuiditas tersebut dengan memberikan bantuan likuiditas. Namun untuk mengendalikan laju inflasi, bank sentral harus menarik kembali uang tersebut melalui operasi pasar terbuka. Hal ini dilakukan dengan meningkatnya suku bunga SBI. Kebijakan ini kemudian menimbulkan dilema karena peningkatan suku bunga menyebabkan beban bagi para peminjam (debitor). Akibatnya tingkat kredit macet di system perbankan meningkat dengan pesat. Dilema semakin kompleks di saat system perbankan mencoba mempertahankan likuiditasyang mereka miliki dengan meningkatkan suku bungan simpanan melebihi suku bunga pinjaman sehingga mereka mengalami kerugian yang berakibat pengikisan modal yang mereka miliki.

e. Masalah Inflasi

Masalah inflasi yang terjadi di Indonesia tidak terlepas kaitannya dengan masalah krisis nilai tukar rupiah dan krisis perbankan yang selama ini terjadi. Pada tahun 2004 tingkat inflasi Indonesia pernah mencapai angka 10,5%. Ini terjadi karena harga barang-barang terus naik sebagai akibat dari dorongan permintaan yang tinggi. Tingginya laju inflasi tersebut jelas melebihi sasaran inflasi BI sehingga BI perlu melakukan pengetatan di bidang moneter. Pengetatan moneter tidak dapat dilakukan secara drastic dan berlebihan karena akan mengancam kelangsungan proses penyehatan perbankan dan program restrukturisasi perusahaan.

f. Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran

Menurunnya kualitas pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2006 tercermin dari anjloknya daya serap pertumbuhan ekonomi terhadap angkatan kerja. Bila di masa lalu setiap 1% pertumbuhan ekonomi mampu menciptakan lapangan kerja hingga 240 ribu maka pada 2005-2006 setiap pertumbuhan ekonomi hanya mampu menghasilkan 40-50 ribu lapangan kerja. Berkurangnya daya serap lapangan kerja berarti meningkatnya penduduk miskin dan tingkat pengangguran. Untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan, pemerintah perlu menyelamatkan industry-industri padat karya dan perbaikan irigasi bagi pertan

PERMASALAHAN EKONOMI MIKRO

a. Masalah Harga Dasar dan Harga Tertinggi

Krisis ekonomi yang pernah melanda dunia terjadi cukup lama dan diyakini bahwa mekanisme pasar tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi tersebut. Artinya, keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar tidak tercapai. Pengaruh dari krisis tersebut adalah melambungnya harga berbagai jenis barang yang di butuhkan oleh produsen dan konsumen.
Salah satu campur tangan pemerintah dalam permasalahan ini ialah kebijakan pemerintah mengenai harga dasar (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price). Tujuan penentuan harga dasar adalah untuk membantu produsen, sedangkan harga tertinggi untuk membantu konsumen. Misalnya, musim panen padi menyebabkan jumlah beras melimpah. Akibatnya, harga beras turun sehingga para petani mengalami kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menentukan harga dasar (floor price) beras untuk membantu para petani.

b. Meningkatnya Permintaan Beras

Gagal panen akan menyebabkan berkurangnya penawaran beras sehingga harga beras akan naik. Tingginya harga beras akan menambah beban hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap. Untuk mengatasi pasokan beras ini, pemerintah melakukan program impor beras melalui tender terhadap beberapa perusahaan swasta nasional dan asing.

c. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

Sehubungan dengan naiknya harga BBM, para pengusaha angkutan umum bus kota, angkutan kota (angkot), dan taksi mengalami penurunan pendapatan dan mengurangi laba bagi pengusaha dan para sopir. Untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM tersebut, beberapa pengusaha angkutan umum menaikkan tarifnya secara sepihak. Tindakan ini tentu sajaakan memberatkan para konsumen

pengguna jasa angkutan. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan melakukan penyesuaian tarif angkutan umum dengan menetapkan tarif resmi bagi para pengusaha bus kota, angkutan kota dan taksi. Besarnya tarif resmi ini tentu tidak memberatkan konsumen atau juga tidak merugikan pengusaha angkutan umum.

d. Masalah Monopoli

Praktik monopoli akan mengakibatkan penguasaan pasar terhadap barang atau jasa tertentu yang dihasilkan oleh satu perusahaan. Praktik monopoli seringkali merugikan masyarakat dan konsumen. Di samping itu, monopoli akan mempersempit peluang usaha bagi masyarakat lain sehingga kurang menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat. Perusahaan yang melakukan praktik monopoli seringkali mempermainkan dan menetapkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok masyarakat yang memiliki usaha sejenis. Hal ini akan menghancurkan para pesaing.
Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, pemerintah membuat peraturan yang mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi masyarakat, yaitu UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

e. Masalah Distribusi

Jalur distribusi barang dan jasa yang panjang akan mengakibatkan tingkat harga barang menjadi tinggi dan mahal ketika sampai ke tangan konsumen. Untuk itu, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah atau swasta untuk memperpendek jalur distribusi sehingga harga barang ketika sampai ke tangan konsumen tidak mahal. Misalnya, PT. Coca Cola Indonesia melakukan distribusi barang melalui lebihdari 120 pusat penjualan di seluruh Indonesia dan didistribusikan langsung melalui ke pedagang eceran (80% pengecer) dan grosir dan 90% masuk kategori usaha kecil
Standar Kompetensi : Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi
Kompetensi Dasar : – Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro
- Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
Indikator : – Mendeskripsikan pengertian Ekonomi Mikro dan Makro
- Mendeskripsikan perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro
- Memberi contoh di masyarakat tentang ekonomi mikro (misal usaha industri kecil) dan ekonomi makro (misal inflasi, pendapatan nasional dll)
- Mengidentifikasi Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi (kemiskinan,pemerataan pendapatan).
- Memecahkan Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI

Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
• Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
• Sumber daya tersedia secara terbatas.
• Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.

1. Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
• Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
• Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
• Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
2. Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
Dilihat dari Ekonomi Mikro Ekonomi Makro
Harga Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja) Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.

Tujuan analisis Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat. Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan
Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
1. Masalah kemiskinan
Upaua penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.
2. Masalah Keterbelangkangan
Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari Negara maju.
3. Masalah pengangguran dan kesempatan kerja
Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja
4. Masalah kekurangan modal
Kekurangan modal adalah suatu cirri penting setiap Negara yang memulai proses pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit. Cara mengatasinya memlaui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.

Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi
1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.

Rabu, 28 Desember 2011

PEREKONOMIAN EKONOMI

PUBLISHED DESEMBER 28, 2011 BY FIRLI AGUSETIAWAN SHAVAB, SE.MM

Tanda-tanda perekonomian mulai mengalami penurunan adalah ditahun 1997 dimana pada masa itulah awal terjadinya krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada level 4,7 persen, sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8 persen. Kondisi keamanan yang belum kondusif akan sangat memengaruhi iklim investasi di Indonesia. Mungkin hal itulah yang terus diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini sangat berhubungan dengan aktivitas kegiatan ekonomi yang berdampak pada penerimaan negara serta pertumbuhan ekonominya. Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan menjanjikan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi dimasa mendatang. Bagi Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka harapan meningkatnya pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita akan semakin meningkat, tingkat inflasi dapat ditekan, suku bunga akan berada pada tingkat wajar dan semakin bergairahnya modal bagi dalam negeri maupun luar negeri.

Namun semua itu bisa terwujud apabila kondisi keamanan dalam negeri benar-benar telah kondusif. Kebijakan pemerintah saat ini didalam pemberantasan terorisme, serta pemberantasan korupsi sangat turut membantu bagi pemulihan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator makro ekonomi menggambarkan kinerja perekonomian suatu negara akan menjadi prioritas utama bila ingin menunjukkan kepada pihak lain bahwa aktivitas ekonomi sedang berlangsung dengan baik pada negaranya.

Sistem Perekonomian di Indonesia

Macam-macam Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi merupakan suatu aturan yang digunakan dalam kehidupan perekonomian, dapat dibedakan dalam tiga sistem yang biasa digunakan oleh suatu negara di dunia, yaitu:

1. Sistem ekonomi kapitalis (pasar)

Adalah suatu kegiatan perekonomian yang sepenuhnya diatur dan dipengaruhi oleh penjual dengan kekuatan penawaran dan pembeli dengan kekuatan permintaan. Kekuatan pasar yang dapat mengatur jalannya perekonomian disebut tangan yang tak terlihat (invisible hand) yang dapat memecahkan tiga persoalan pokok ekonomi:what, how, for whom.
Adapun ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis adalah:

  • hak milik individu diakui
  • swasta sebagai pelaku ekonomi
  • pemerintah sebahai pengawas
  • ekonomi diatur oleh kekuatan pasar dan uang

2. Sistem ekonomi sosialis (terpusat)

Adalah, sistem ekonomi yang dikendalikan oleh pemerintah pusat dan rakyat hanya menjalankan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Adapun ciri-ciri sistem ekonomi sosialis adalah:

  • perencanaan ekonomi dilakukan secara terpusat
  • seluruh sumber daya alam dikuasai negara
  • seluruh anggota masyarakat bekerja untuk negara
  • hak-hak pribadi tidak diakui

Contoh negara yang masih menggunakan sistem sosialis diantaranya: RRC, Korea Utara, Kuba

3. Sistem ekonomi campuran

Adalah, gabungan antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi kapitalis dengan tujuan untuk dapat menciptakan persamaan hak dan menjaga perekonomian berkembang secara stabil.

Adapun ciri-ciri ekonomi campuran adalah:

  • terdapat peranan perorangan, swasta dan pemerintah untuk melakukan kegiatan ekonomi
  • pemerintah menangani sektor-sektor ekonomi yang menguasai kepentingan masyarakat secara umum.

Contoh negara yang menggunakan sistem campuran adalah negara-negara yang sedang berkembang.

Selasa, 22 November 2011

Struktur Produksi, Distribusi, Pendapatan Nasional dan Kemiskinan Part 2 @ Satria Blog

KEMISKINAN

Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendahserta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan merupakan dua masalah besar dibanyak negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia.
Akan tetapi, sejarah menunjukan bahwa setelah 10 tahun berlalu pada tahun 1969, ternyata efek yang dimaksud itu mngkin tidak tepat untuk dikatakan sama sekali tidak ada, tetapi proses mengalir ke bawahnya sangat lambat. Akhirnya, sebagai akibat dari strategi tersebut, pada dekade 1980-an hingga pertengahan dekade 1990-an, sebelum krisis ekonomi, Indonsia memang menikmati laju pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto yang relatif tinggi, tetapi tingkat kesenjangan juga semakin besar dan jumlah orang miskin tetap banyak.

Ukuran Kemiskinan

Strategi / Kebijakan Dalam Mengurangi Kemiskinan

  1. Kemiskinan Absolut
    Konsep kemiskinan pada umumnya selalu dikaitkan dengan pendapatan dan
    kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas pada kebutuhan pokok atau
    kebutuhan dasar ( basic need ).
    Kemiskinan dapat digolongkan dua bagian yaitu :
    a. Kemiskinan untuk memenuhi bebutuhan dasar.
    b. Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.

  2. Kemiskinan Relatif
    Menurut Kincaid ( 1975 ) semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang
    kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang selalu miskin.

Sehingga Bank Dunia (World Bank) membagi aspek tersebut dalam tiga bagian antara lain :

1. Jika 40% jumlah penduduk berpendapat rendah menerima kurang dari 12% pendapatan nasionalnya maka pembagian pembangunan sangat timpang.

2. Apabila 40% lapisan penduduk berpendapatan rendah menikmati antara 12-17% pendapatan nasional dianggap sedang

3. Jika 40% dari penduduk berpendapatan menengahmenikmati lebih dari 17% pendapatan nasioanal maka dianggap rendah.

Strategi Dalam Mengurangi kemiskinan

  • Pembangunan Sektor Pertanian

    Sektor pertanian memiliki peranan penting di dalam pembangunan karena sektor
    tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pendapatan masayrakat di
    pedesaan berarti akan mengurangi jumlah masyarakat miskin. Terutama sekali
    teknologi disektor pertanian dan infrastruktur.

  • Pembangunan Sumber Daya manusia

    Sumberdaya manusia merupakan investasi insani yang memerlukan biaya yang
    cukup besar, diperlukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan
    kesejahteraan masyrakat secara umum, maka dari itu peningkatan lembaga
    pendidikan, kesehatan dan gizi merupakan langka yang baik untuk diterapkan oleh
    pemerintah.

  • Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat

    Mengingat LSM memiliki fleksibilitas yang baik dilingkungan masyarakat
    sehingga mampu memahami komunitas masyarakat dalam menerapkan rancangan
    dan program pengentasan kemiskinan

Faktor-faktor Penyebab kemiskinan

Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:

  • penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
  • penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
  • penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
  • penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
  • penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
  • Kebijakan dalam negeri seringkali dipengaruhi oleh kebijakan luar negeri atau internasional antara lain dari segi pendanaan

Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahteraatau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemiskinan baik secara langsung
maupun tidak langsung

  • Tingkat kemiskinan cukup banyak.
  • Mulai dari tingkat dan laju pertumbuhan output ( produktivitas tenaga kerja ).
  • Tingkat inflasi.
  • Tinggat Infestasi.
  • Alokasi serta kualitas sumber daya alam.
  • Tingkat dan jenis pendidikan.
  • Etos kerja dan motivasi pekerja
PERSOALAN KEMISKINAN

Langkah berikut adalah mencari solusi yang relevan untuk memecahkan problem
itu ( strategi mengentaskan kelompok miskin dari lembah kemiskinan ).
1. Konsep Kemiskinan
Paling tidak ada tiga macam konsep kemiskinan antara lain :
a. Kemiskinan absolut.v derajat kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan-kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi.

b. Kemiskinan relatif.v suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi pendapatan, biasanya dapat didefinisikan didalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud.

c. Kemiskinan subyektif.vkemiskinan berdasarkan pendapat atau pandangan orang miskin sendiri atau orang yang selalu merasa miskin. Pada hal secara obyektif, dia kaya-raya.
2. Dimensi Kemiskinan
Sedikitnya ada dua macam perspektif yang lazim dipergunakan untuk mendekati
masalah kemiskinan antara lain :
a. Perspektif kultural ( cultural perspective ).
b. Perspektif struktural atau situasional ( situational perspective ).
Perspektif kultural mendekati masalah kemiskinan pada tiga tingkat analisis :
a. Individual.
b. Keluarga.
c. Masyrakat
Penanggulangan Kemiskinan
pemerintah telah mencanangkan dua pokok kebijaksanaan pembagunan yaitu :
1. mengurangi jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan.
2. melaksanakan delapan jalur pemerataan yang meliputi :
a. pemerataan pembagian pendapatan.
b. Penyebaran pembangunan di seluruh daerah.
c. Berusaha.
d. Kesempatan memperoleh pendidikan.
e. Kesehatan.
f. Kesempatan kerja.

Menghilangkan kemiskinan

Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:

  • Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
  • Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
  • Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.